Entri Populer

Senin, 21 Mei 2012

Teknik Terbaik Mengatasi BBM


Tahap Terbaik Mengatasi BBM
Akhir-akhir ini BBM menjadi isu hangat di tengah masyarakat karena kelangkaannya di sejumlah daerah di Indonesia. Kelangkaan tersebut muncul karena sebagian besar masyarakat masih menggunakan kompor dengan bahan bakar minyak tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, misalnya memasak ataupun menyalakan mesin-mesin dalam kegiatan industri. Kelangkaan ini bersifat sangat tidak tentu dan meresahkan penduduk setempat karena sangat membutuhkan BBM untuk kebutuhan mereka.
                Seperti yang kita ketahui, BBM mulai marak diperbincangkan  baik di kalangan pemerintah maupun masyarakat. Dengan adanya kelangkaan BBM , masyarakat sangat khawatir apabila BBM dibatasi penggunaannya. Tapi bagaimanapun, penggunaan BBM seharusnya dibatasi agar tidak mengurangi persediaan minyak dunia.  Faktor lain yang turut menyebabkan terjadinya kelangkaan adalah kemungkinan terjadinya peningkatan volume konsumsi BBM dari yang dialokasikan dalam APBN.
Pemerintah harus bertindak efektif dalam menemukan solusi yang tepat dengan cara menganalisa dan memilih strategi mana yang merupakan usaha untuk menjadi jalan keluar dan menentukan tindakan alternatif yang paling baik mengatasi kelangkaan minyak tanah ini. Awalnya pemerintah melakukan alternatif dengan mengalihkan pemakaian BBM dengan Bahan Bakar Gas (BBG). Selain mengganti BBM dengan Bahan Bakar Gas (BBG), Pemerintah mulai mencari alternatif lain dengan mengalihkan pemakaian BBM dengan Bahan Bakar Nabati (BBN). Sederet nama muncul sebagai alternatif antara lain, jarak pagar (Jatropha curcas L., Euphorbiaceae), nyamplung (Calophyllum inophyllum) dan kemiri sunan (Aleurites Trisperma).
Dari ketiga alternatif pengganti BBM tersebut, kemiri sunan memiliki kandungan minyak nabati untuk keperluan bahan bakar biodiesel lebih bagus dan lebih ekonomis. Berdasarkan catatan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri endosperma biji tanaman ini mengandung minyak yang dapat diproses menjadi minyak pengganti solar atau biodiesel dengan komposisi minyaknya terdiri atas asam palimitat 10 %, asam stearat 9 %, asam oleat 12 %, asam linoleat 19 %, dan asam a-elaeostearat 51 %.
Oleh karena itu, pemerintah menghimbau agar masyrakat bisa ikut serta dalam pembatasan BBM dengan menggunakan alternatif berupa BBN supaya tidak menimbulkan kelangkaan terhadap BBM. Hal ini juga berdampak positif bagi masyrakat apabila sewaktu-waktu BBM mengalami kelangkaan.
http://esdm.go.id/berita/migas/40-migas/5394-kemiri-sunan-alternatif-pengganti-bbm.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar