Korupsi Merajalela di Indonesia
Akhir-akhir ini masalah korupsi sedang hangat-hangatnya dibicarakan publik, terutama dalam media massa baik lokal maupun nasional. Hampir sebagian besar pelaku tindakan korupsi ini yang memiliki wewenang besar di negara kita. Mereka tidak pernah menyadari apa dampak dari tindakan ini, padahal diluar sana rakyat lebih membutuhkan. Lihat saja negara kita sampe sekarang belum bisa maju, itu karena pemerintahan negara kita belum bekerja secara optimal atau kurangnya kesadaran pemerintah untuk lebih baik lagi dalam berkinerja. Bayangkan dengan negara Singapore , negara yang memiliki luas wilayah yang lebih kecil dibanding Indonesia merupakan negara maju bahkan penduduknya memiliki kehidupan yang layak. Apa salah dari negara kita ? Kenapa negara kita sampe sekarang belum bisa maju seperti negara Singapore ? Itu karena tingkat korupsi di negara kita yang cukup tinggi yang mengakibatkan dampak negatif bagi negara sendiri.
Menurut saya, cara kerja pemerintah Indonesia belum seoptimal mungkin. Banyak masalah yang terjadi seperti pengangguran, kemiskinan, tindakan kriminal, konflik intern dll yang terjadi di Indonesia. Tapi pemerintah kita kurang menyadari adanya masalah ini. Masalah yang sampai sekarang belum bisa diselesaikan yaitu masalah kemiskinan. Lihat saja kemiskinan banyak sekali di negara kita, padahal negara kita kaya akan kekayaan alam. Yang patut dipertanyakan, apa kerja pemerintah kita selama ini ? Sudah optimalkah kinerja pemerintah kita ?
Ternyata faktor yang menyebabkan kemiskinan itu sendiri adalah tindakan korupsi. Korupsi itu sendiri adalah hal yang merugikan semua rakyat, negara bahkan mereka sendiri. Padahal negara kita banyak berhutang dengan negara lain, tapi selalu saja ada oknum yang melakukan korupsi.
Sekarang oknum korupsi lagi booming-boomingnya diberitakan, dari masalah wisma atlit sampai masalah korupsi dipajak. Oknum korupsi wisma atlit itu sendiri adalah dewan terhormat yang memiliki wewenang besar dinegara ini. Gaya hidup mereka yang mewah yang bisa dikatakan “WAH” masih saja melakukan tindakan yang merugikan rakyat misalnya saja menghambur-hamburkan uang rakyat yang nominal angkanya sangat banyak. Mereka tidak memikirkan keadaan rakyat kecil yang lapar, haus, yang membutuhkan tempat tinggal. Kurangnya rasa simpati dan empati mereka terhadap rakyat kecil. Coba sedikit saja menoleh kebelakang, masih banyak rakyat kita menderita kemiskinan . Itu semua ulah oknum korupsi yang lebih mementingkan kehidupan individu mereka masing-masing.
Para oknum ini sebaiknya dapat ganjaran yang setimpal dengan apa yang sudah mereka lakukan kepada negara. Mereka sudah merugikan negara milyaran hingga triliun, tidak habis pikir uang negara dihambur-hamburkan hanya untung kepentingan pribadi. Misalnya saja uang tersebut disimpan dalam bentuk deposito, tabungan dan investasi keperusahaan.
Menurut saya, cara menanggulangi korupsi yang sudah merajalela dan meresahkan masyrakat yaitu :
1. Adanya kesadaran rakyat untuk bersikap tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol sosial
2. Menanamkan sikap nasionalis yang tinggi, dengan artian lebih mementingkan kepentingan nasional
3. Para pemimpin maupun pejabat yang memiliki wewenang besar harus memberikan suri teladan yang baik, memberantas dan menindak korupsi.
4. Adanya sanksi dan kekuatan untuk menindak, memberantas dan menghukum tindak korupsi
5. Yang terpenting dengan cara pencegahan tindakan korupsi dan menegakkan hukum bagi para koruptor.
Jadi kesimpulannya, korupsi hanya bisa menghambat pembangunan, karena merugikan negara dan merusak sendi-sendi kebersamaan dan menghianati cita-cita perjuangan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar